NAVIGASI MENU

Pastikan Anak tangga Di Rumah Anda Aman!

Disadur dari: 12 steps to stair safety at home

Orangtua lanjut usia amat rentan terjatuh/terpeleset dari anak tangga di rumah yang mengakibatkan kecelakaan yang amat serius. Data statistik di Kanada menggambarkan, 70% dari jumlah kecelakaan yang dialami orangtua lanjut usia usia 65 tahun keatas membawa akibat pada kematian korban.

Berangkat dari fakta seriusnya kecelakaan terpeleset/jatuh dari tangga di rumah ini, maka ada baiknya anda meluangkan waktu sejenak untuk melihat kembali kondisi anak tangga yang terpasang di rumah anda dan membaca saran panduan keselamatan yang disampaikan berikut ini, yang diberi nama 12 langkah memastikan kembali anak tangga di rumah anda sudah aman.

1.Adakah tombol untuk menyalakan lampur pada bagian atas dan bawah anak tangga? Pasang tombol untuk menyalakan/mematikan lampu pada bagian bawah dan atas anak tangga dan pastikan saat lampu menyala, cahaya menyinari permukaan anak tangga dengan cukup terang.

2.Adakah bagian dari anak tangga yang mengalami kerusakan diperbaiki dengan sempurna? Pastikan bagian permukaan anak tangga dalam kondisi rata dengan dimensi lebar dan tinggi yang sama, atau ada bagian permukaan yang retak, patah atau mengayun saat diinjak, atau ada bagian paku yang menonjol.

3.Adakah anak tangga di rumah anda memiliki ukuran lebar dan tinggi yang sama? Kondisi anak tangga yang tidak sama ukurannya merupakan potensi kecelakaan paling besar terjadi.

4.Apakah anda dapat melihat dengan jelas bagian pinggir dari setiap anak tangga di rumah anda? Warnai bagian pinggir dari setiap anak tangga (atau bagian atas dan bawah anak tangga) dengan warna yang kontras, Atau anda bisa juga menggunakan strip khusus yang bisa anda beli di toko-toko assesories rumah. Tujuan dari ini semua adalah untuk meningkatkan visibilitas mata kita saat melangkah.

5.Jika anak tanga dilapisi dengan karpet atau sejenisnya, apakah lapisan tersebut telah dipasang dengan baik sedemikian rupa sehingga tidak sampai bergeser-geser? Melapisi anak tangga dengan karpet menciptakan potensi seseorang dapat terpeleset saat melangkah, karenanya sebaiknya karpet tersebut dilepas saja atau lapisi anak tangga dengan lapisan terbuat dari karet yang permukaannya anti-slip.

6.Apakah disepanjang sisi anak tangga dipasang handrail dan mudah dijangkau dengan tangan? Pastikan sepanjang dinding sisi anak tangga dipasang handrail dengan benar sehingga mudah bagi siapa pun yang meniti anak tangga untuk berpegangan pada handrail tersebut.

7.Apakah posisi handrail terpasang di sepanjang sisi anak tangga setinggi 90 - 100 cm dari permukaan anak tangga? Setidaknya harus terpasang handrail pada satu sisi lintasan anak tangga. Ketinggian handrail haruslah memungkinkan Anda untuk menggunakannya nyaman ketika lengan sedikit membengkok di siku.

8.Apakah anak tangga di rumah anda bebas dari tumpukan benda? Hindari kebiasaan menumpukan barang/benda apa pun diatas anak tangga, meski untuk sementara waktu. Selalu memeriksa saat anda melangkah turun atau naik di sepanjang anak tanggal tersebut.

9.Apakah anda melepas karpet yang sudah koyak atau memindahkan kain keset dari anak tangga? Bagian karpet yang koyak sehingga mudah tergeser-geser amatlah berbahaya, sekali lagi, dapat membuat seseorang terpeleset. Jika anda menggunakan keset, pastikan material yang digunakan adalah non-slip (atau bagian belakang keset terbuat dari material karet yang tidak mudah bergeser-geser setiap kali diinjak).

10.Apakah anda melangkah menyusuri anak tangga dengan tidak terburu-buru? Cara terbaik menyusuri (naik/turun) anak tangga adalah dilakukan dengan santai. Melangkah dengan terburu-buru adalah penyebab paling untuk yang membuat anda terjatuh/ tergelincir dari anak tangga.

11.Apakah anda yakin pandangan anda tidak terhalang sesuatu saat menaiki atau menuruni anak tangga? Jika anda sedang menyusuri anak tangga dengan mengangkat sesuatu barang/benda, pastikan benda yang anda bawa itu tidak menghalangi pandangan anda pada setiap anak tangga yang dilangkahi dan pastikan setidaknya satu tangan anda dalam kondisi bebas untuk memegang handrail.

12.Apakah anda melepaskan kacamata baca anda saat menapaki anak tangga? Pastikan anda melepaskan kacamata baca anda saat menaiki atau menuruni anak tangga. Hal ini guna memastikan anda bisa melihat dengan jelas.

Baca Selengkapnya......

Obat-obatan Dan Ibu Menyusui

Sumber: MEDICASTORE.COM

Sebagian besar obat-batan belum diuji pada wanita menyusui sehingga belum diketahui secara pasti bagaimana pengaruhnya terhadap anak yang disusuinya. Karena sangat sedikit masalah yang telah dilaporkan, maka meminum obat yang dijual bebas dan obat yang diresepkan, dalam jumlah tidak terlalu banyak dan hanya jika diperlukan, akan aman.

Bahkan ibu-ibu yang harus meminum obat secara rutin setiap hari untuk penyakit yang dideritanya (misalnya epilepsi, diabetes atau hipertensi) biasanya bisa menyusui anaknya. Meskipun demikian, ibu masih tetap harus berkonsultasi dengan dokter anaknya. Untuk meminimalkan pemaparan obat-obatan pada bayi yang disusui, ibu sebaiknya meminum obat setelah menyusui atau sebelum bayi tidur.

Obat-obatan yang aman dikonsumsi oleh ibu menyusui

Pada bulan Januari 1994, The American Academy of Pediatrics telah mengeluarkan daftar obat yang biasanya bisa diberikan pada ibu menyusui:
  • Asetaminofen
  • Antibiotik
  • Anti-epilepsi (Primidon harus dibawah pengawasan)
  • Antihistamin
  • Alkohol dalam jumlah terbatas (dalam jumlah banyak, pada bayi, alkohol bisa menyebabkan ngantuk, kelemahan dan penambahan berat badan abnormal)
  • Anti-hipertensi
  • Aspirin (harus dibawah pengawasan)
  • Kafein
  • Dekongestan
  • Ibuprofen
  • Insulin
  • Kuinin
  • Obat tiroid.
Obat-obatan yang tidak aman dikonsumsi oleh ibu menyusui

Beberapa jenis obat hanya boleh diminum oleh ibu menyusui jika ibu berhenti menyusui selama beberapa hari atau beberapa minggu. Agar produksi ASI tetap terjaga, selama ibu berhenti menyusui, ibu bisa memompa ASI dan membuangnya, sementara bayinya bisa meminum ASI yang sebelumnya telah dibekukan atau minum susu formula.

Obat-obatan radioaktif yang digunakan untuk pemeriksaan diagnostik tertentu (misalnya Gallium-69, Iodine-125, Iodine-131 atau Technetium-99m) bisa digunakan asalkan untuk sementara waktu ibu berhenti menyusui.

Obat-obatan yang sebaiknya tidak diminum oleh ibu menyusui adalah:
  • Bromokriptin (obat untuk penyakit Parkinson, juga menyebabkan berkurangnya pembentukan ASI)
  • Sebagian besar obat-obat kemoterapi untuk kanker (obat ini membunuh sel-sel di dalam tubuh ibu sehingga bisa melukai bayinya)
  • Ergotamin (untuk sakit kepala migren, karena menyebabkan muntah, diare dan kejang pada bayi)
  • Litium (untuk penyakit manik-depresif, karena dikeluarkan melalui ASI)
  • Metotreksat (untuk artritis, karena bisa menekan sistem kekebalan bayi)
  • Obat-obatan yang disalahgunakan.
Beberapa jenis obat, seperti kokain dan PCP, bisa menimbulkan keracunan pada bayi. Amfetamin, heroin dan marijuana bisa menyebabkan iritabilitas, pola tidur yang buruk, tremor dan muntah. Bayi juga menjadi ketagihan terhadap obat-obat tersebut.

Merokok tembakau. Ibu menyusui sebaiknya tidak merokok. Nikotin bisa menyebabkan muntah, diare dan gelisah pada bayi; juga akan mengurangi pembentukan ASI. Ibu menyusui yang merokok aktif maupun pasif, bisa meningkatkan resiko terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS, sindroma kematian bayi mendadak) dan infeksi saluran pernafasan dan telinga.

Baca Selengkapnya......

Kiat Agar Proses Menyusui Berjalan Lancar

Sumber: KOMPAS CYBER MEDIA

Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Namun ada kalanya seorang ibu mengalami masalah dalam pemberian ASI. Kendala yang utama adalah karena produksi ASI tidak lancar.

Sebuah penelitian menyebutkan ASI tidak bisa berproduksi secara optimal karena manajemen laktasi yang kurang baik. Misalnya, tidak tahu posisi menyusui yang tepat, stres, terpengaruh mitos-mitos menyusui, kurang istirahat, dan lain-lain.

Motivasi

Sebenarnya masalah ASI yang tidak lancar tersebut bisa diatasi selama si ibu memiliki motivasi. Bersikap jujur pada diri sendiri mengenai alasan sesungguhnya yang mendorong ibu memberi ASI akan berperan besar dalam menentukan kelancaran ASI.

Tanyakan pada diri sendiri apakah Anda memberi ASI karena ingin si buah hati mendapatkan gizi terbaik atau karena alasan lain. Jika Anda sudah mengetahui motivasi pemberian ASI maka Anda akan lebih siap dan sabar menjalani proses laktasi yang memang butuh waktu dan kesabaran sampai ASI benar-benar lancar.

Latih si kecil

Anda bisa memulai proses laktasi dengan melatih bayi pada rangsangan. Letakkan si kecil pada puting susu Anda, biarkan si kecil terbiasa mengisap puting susu sekalipun ASI belum keluar atau hanya keluar sedikit.

Makin sering ASI diberikan, makin banyak pula ASI dihasilkan. Produksi ASI meningkat seiring dengan gerakan mengisap. Sebaliknya, jika dihentikan maka lambat laun produksi ASI pun berkurang. Itulah mengapa, berikan ASI atau pompalah secara teratur.

Manajemen ASI

Jika si ibu merupakan wanita bekerja, dianjurkan untuk memerah ASI setiap tiga jam sekali di tempat yang tenang. ASI perah tahan enam sampai delapan jam di ruangan bersuhu kamar, 24 jam dalam termos berisi es batu, 48 jam dalam lemari es dan tiga bulan dalam freezer.

Pemberian ASI perah dengan sendok atau cangkir sebaiknya diberikan orang lain, bukan ibu bersangkutan. Ini untuk menjaga konsistensi sehingga bayi tidak mengalami bingung puting. Selain itu, sisa susu yang tidak dihabiskan bayi sebaiknya tidak disimpan atau dibekukan ulang agar bayi terhindar dari risiko terserang diare.

Posisi berbaring

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan posisi menyusui sambil berbaring meningkatkan kelancaran ASI. Seperti dikutip dalam situs BBC, menurut para ahli, posisi berbaring saat menyusui akan meningkatkan refleks alamiah bayi yang juga terlihat pada binatang mamalia.

Dalam risetnya, para ahli merekam 40 responden yang menyusui bayinya dalam berbagai posisi. Ibu yang menyusui bayi sambil berbaring ternyata lebih sukses memberi ASI, meski awalnya juga mengalami kesulitan.

Dukungan semua pihak

Proses menyusui bisa menjadi hal yang menimbulkan stres, terutama di minggu-minggu awal. Mintalah dukungan dari keluarga, terutama suami dengan membantu melakukan pekerjaan rumah tangga sehingga si ibu tidak kelelahan.

Selain pihak keluarga, peran perusahaan tempat ibu bekerja juga memang peran. Misalnya dengan menyediakan ruang memerah ASI atau tempat penitipan bayi jika ibu ingin membawa bayinya ke tempat kerja.

Baca Selengkapnya......

Membaca Label Pada Kosmetik

Sumber: KOMPAS.COM

KALAU Anda perhatikan, saat ini makin banyak produk kosmetik yang mengandung teknologi modern yang sering sudah dimengerti. Menurut aturan, sebenarnya setiap produsen kosmetik wajib mencantumkan komposisi produk dan informasi penting lainnya. Biar tak salah memilih, kami beri panduannya untuk Anda.

Alcohol Free
Dalam dunia kosmetik, kata alkohol merefer pada ethyl alkohol. Meski tertulis alcohol free, namun mungkin saja tetap mengandung alkohol jenis lain, misalnya cetyl, stearyl, cetearyl, atau lanolin alcohol. Efek dari bahan-bahan ini terhadap kulit berbeda dengan etyhil alkohol. Alkohol yang sering membuat kulit kering seperti isopropyl alcohol, jarang dipakai dalam produk kosmetik.

Not Tested on Animals
Meski peringatan ini menyiratkan produk ini tidak dicobakan pada hewan, tapi beberapa kandungan mungkin saja perlu dilakukan uji coba pada hewan. Carilah kata "no new testing" atau "not currently tested". FDA sendiri tidak membuat definisi legal untuk kata ini.

Hypoallergenic cosmetic
Ini berarti produk kosmetik tersebut mengklaim tidak menyebabkan reaksi alergi atau efek samping alergi yang lebih kecil dibanding produk lain. Meski begitu belum ada prosedur standar yang dipakai untuk memastikan suatu produk tidak menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.

Noncomedogenic
Peringatan ini berarti produk tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang sering menyebabkan pori-pori tersumbat dan bisa menimbulkan jerawat.

Expiration date (shelf-life)
Setiap produk kosmetik wajib mencantumkan tanggal kedaluwarsa dalam kemasannya. Menyimpan kosmetik dalam tempat yang lembab atau hangat seperti kamar mandi akan membuat kosmetik lebih cepat kedaluwarsa.

Kandungan berbahaya
Berhati-hatilah membeli produk pemutih wajah yang tidak memiliki nomor registrasi di Departemen Kesehatan. Sejumlah razia yang rutin dilakukan pemerintah kerap menemukan produk pemutih kulit (skin lightening) yang mengandung merkuri (Hg), hidrokinon lebih dari dua persen, pewarna rhodamin B dan metanil yellow. Pemakaian merkuri dapat mengakibatkan kanker dan radang otak karena zat tersebut ikut larut dalam peredaran darah.

AN
Sumber: WebMD

Baca Selengkapnya......