NAVIGASI MENU

China Juga Temukan Melamin dalam Susu Cair

Sumber: KOMPAS Cetak 20 Sept.2008

Beijing, KOMPAS - Krisis susu tercemar di China hari Jumat (19/9) semakin melebar setelah uji yang dilakukan pemerintah menemukan senyawa melamin dalam susu cair yang diproduksi oleh tiga perusahaan susu utama negara itu. Unicef mendesak China untuk melakukan penyidikan.

Skandal susu tercemar ini semula diperkirakan hanya terbatas pada susu bubuk, yang dianggap telah menyebabkan empat bayi tewas dan 6.244 bayi sakit.

Namun, sekitar 10 persen dari sampel susu cair yang diambil dari Mengniu Dairy Group Co dan Yili Industrial Group Co mengandung melamin. Kedua perusahaan ini merupakan penghasil produk susu terbesar China. Tes itu dilakukan Badan Pengawasan Mutu, Inspeksi, dan Karantina yang dikemukakan di situs internet mereka. Susu Bright Dairy yang berbasis di Shanghai juga terbukti tercemar.

Reaksi segera muncul. Jaringan toko bahan pangan Hongkong, PARKnSHOP dan Wellcome, menarik semua susu cair produksi Mengniu dari rak-rak toko mereka. Sehari sebelumnya, Hongkong menarik susu, yogurt, es krim, dan produk lain buatan Yili Industrial Group Co.

Starbucks mengatakan, 300 kafenya di China daratan telah menarik susu yang dipasok oleh Mengniu. Starbucks mengatakan tidak ada karyawan atau pelanggannya yang jatuh sakit karena susu tersebut.

Sementara itu, dua distributor susu mengatakan, sebuah perusahaan yang terkena skandal susu tercemar itu memerintahkan para distributor untuk menarik produknya dari rak toko pada awal Juli. Ini dilakukan beberapa pekan sebelum masalah itu diungkapkan kepada publik.

Pernyataan oleh distributor di Provinsi Hebei, markas perusahaan Sanlu Group Co, menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai kapan perusahaan itu dan pemerintah tahu bahwa susu bubuk yang diberikan kepada bayi tercemar oleh melamin.

Perusahaan Selandia Baru, Fonterra, yang menjadi salah satu pemegang saham di Sanlu, mengatakan, mereka diberi tahu pada awal Agustus bahwa ada masalah. Kasus tersebut terjadi sebelum Olimpiade Beijing 8 Agustus.

Publik baru diberi tahu pada 11 September setelah Fonterra melaporkan kepada Pemerintah Selandia Baru menyangkut susu tercemar itu. Selandia Baru kemudian menginformasikan kepada Pemerintah China bahwa bubuk yang dipakai dalam susu bayi dan produk-produk lain mengandung bahan kimia melamin.

”Kami diminta oleh Sanlu untuk menarik semua susu bayi mereka tahun 2007 dan 2008 dari rak toko pada awal Juli dan menggantinya dengan susu bubuk yang baru,” kata Zhang Youqiang, salah seorang distributor.

”Kejadian aneh. Awal Agustus mereka datang lagi pada kami dan mengatakan semua susu bubuk bayi Sanlu yang baru saja kami pajang di rak tidak lolos kriteria,” kata Zhang, yang menolak memberikan nama perusahaannya karena takut menyinggung Sanlu. Zhang mengatakan, dia tidak pernah diberi tahu apa artinya tidak lolos kriteria yang dimaksud.

Zhang mengatakan, tokonya kini memiliki gudang-gudang produk susu bubuk tercemar dan mencoba mendapatkan penggantian dari Sanlu.

Seorang distributor lain, Liang Jianqiang, mengatakan, dia juga mencoba mendapatkan uang dari Sanlu. Dia juga menarik susu bubuk bayi buatan Sanlu dari toko- toko pada bulan Juli. ”Mereka mengatakan kepada saya, akan ada sebuah susu bubuk bayi baru yang mutunya lebih baik. Mereka melakukan ini lagi pada bulan Juli dan September,” katanya. Liang juga tidak mau mengungkapkan nama perusahaannya.

Badan PBB untuk Anak-anak (Unicef) hari Jumat meminta China untuk melakukan ”sebuah penyidikan penuh” setelah empat bayi meninggal dunia karena meneguk susu yang tercemar.

”Kami mengharapkan pihak berwenang melakukan sebuah penyidikan penuh,” kata Peter Salama, yang memimpin bidang kesehatan pada badan PBB itu.

Sementara itu, Robert Madelin, Direktur Jenderal Kesehatan dan Perlindungan Konsumen pada Komisi Eropa, meminta penjelasan dari China walaupun Uni Eropa tidak mengimpor susu formula China. (AP/AFP/DI)

0 komentar klik di sini: